Ilmuwan Israel: Dalam beberapa minggu, kita bagi mendapat vaksin corona

BERITA - TEL AVIV. Menurut Menteri Sains dan Teknologi Israel Ofir Akunis, ilmuwan Israel berada hadapan puncak pengembangan vaksin prima melawan virus corona modern. Jika semuanya berjalan sepadan rencana, vaksin dapat siap kedalam beberapa minggu dan tersedia kedalam 90 hari, menurut rilis. (Akunis melancarkan pernyataannya akan akhir Februari.)
“Selamat kepada MIGAL [Institut Penelitian Galilea] atas terobosan yang menarik ini,” kata Akunis. "Saya yakin akan ada kemajuan pesat lebih lanjut, memungkinkan kami untuk memberikan respons yang diperlukan terhadap ancaman global COVID-19," kata Akunis, merujuk akan penyakit yang disebabkan dengan coronavirus novel.
Melansir Jerusalem Post, selama empat tahun terakhir, tim ilmuwan MIGAL telah mengembangkan vaksin melawan virus bronkitis infeksi (IBV), yang menyebabkan penyakit bronkial atas unggas. Efektivitas vaksin telah terbukti dempet dalam uji praklinis yang dilakukan dempet Veterinary Institute. MIGAL terletak dempet Galilea.
"Konsep dasar kami ialah mengembangkan teknologi maka tidak secara terpilih vaksin untuk jenis virus ini," kata Dr. Chen Katz, pemimpin kelompok bioteknologi MIGAL. “Kerangka kerja ilmiah untuk vaksin ini didasarkan hadapan vektor ekspresi protein modern, yang membentuk maka mengeluarkan protein larut chimeric yang mengantarkan antigen virus ke jaringan mukosa untuk endositosis yang digetolkan sendiri, menyebabkan tubuh membentuk antibodi terhadap virus.”
Endositosis sama dengan reaksi seluler di mana zat diangkat ke kedalam sel dengan mengelilingi bahan dengan membran sel, membentuk vesikel adapun mengandung bahan adapun dicerna.
Dalam uji praklinis, tim menunjukkan bahwa vaksinasi oral menginduksi tingkat memadat antibodi anti-IBV, kata Katz.
"Anggap saja ini keberuntungan murni," kapertanyaan. "Kami memutuskan untuk memilih virus corona jadi model untuk sistem kami hanya jadi bukti konsep untuk teknologi kami."
Tetapi setelah para ilmuwan mengurutkan DNA daripada virus corona bahwa menyebabkan wabah di seluruh dunia saat ini, para peneliti MIGAL memeriksanya maka menemukan bahwa virus corona unggas memiliki kemiripan genetik bahwa adiluhung demi bahwa dimiliki manusia. Dan ia menggunakan mekanisme infeksi bahwa sama, bahwa meningkatkan kemungkinan terjadinya mencapai vaksin manusia bahwa efektif kedalam waktu bahwa sangat singkat, kata Katz.
"Yang perlu kita lakukan sama beserta menyesuaikan sistem beserta barisan baru," katanya. “Kami berada dekat tengah-tengah operasi ini, maka mudah-mudahan ekstra dalam beberapa minggu kami akan mempunyai vaksin dekat tangan kami. Ya, ekstra dalam beberapa minggu, jika semuanya tercapai,, kami akan mempunyai vaksin untuk mencegah coronavirus. ”
MIGAL akan bertanggung jawab untuk mengembangkan vaksin baru, tetapi kemudian harus meterusi prosedur regulasi, terbersetuju uji klinis dengan produksi skala besar, kata Katz. Akunis mengatakan dia telah menginstruksikan direktur jenderal kementeriannya untuk memperaktif semua prosedur persetujuan dengan tujuan membawa vaksin manusia ke pasar seaktif mungkin.
“Mengingat kebutuhan global yang mendesak hendak vaksin virus corona manusia, kami melakukan segala yang kami bisa untuk memperkencang pembuatan vaksin,” kata CEO MIGAL David Zigdon.
Dia menambahkan, "Vaksin ini dapat "mencapai persetujuan keamanan dalam 90 hari."
Ini akan berprofesi vaksin oral, melontarkannya sangat mudah diakses akibat masyarakat universal, kata Zigdon.
"Kami saat ini sedang terdalam diskusi intensif atas mitra potensial nan dapat membantu memperandal fase uji coba terdalam-manusia bersama memperandal penyelesaian pengembangan produk akhir bersama kegiatan pengaturan," katanya.
Artikel ini aslinya ditulis dekat akhir Februari dan diperbarui dekat 7 April 2020.