Rupiah Diramal Mebenyai pada Pekan Depan, Ini Alasannya

Rupiah Diramal Mebenyai pada Pekan Depan, Ini Alasannya Rupiah Diramal Mebenyai pada Pekan Depan, Ini Alasannya

BERITA - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) alias USD daya lanjut mebopok pada pekan depan. Akan tetapi, pebopokannya diprediksi lebih terbatas setelah pertengahan minggu. 

Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan, pergerakan rupiah buat dipengaruhi rilis neraca dagang Indonesia bulan Desember 2022 bersama keputusan moneter Bank Indonesia (BI). Neraca dagang bulan Desember 2022 diperkirakan buat tetap surplus. 

Kemudian, suku bunga acuan BI diprediksi bagi lanjut naik setenggat melaksanggotaan pasar relatif lebih konstan. Pasalnya interest rate differential BI memakai The Fed bagi lebih banter setenggat mendorong mal asing menganut kembali ke pasar penyangga.

"Pada pekan ini kurs rupiah tertekan net sell asing di IHSG sesangkat jika net sell berkurang maka tekanan rupiah lagi akan melandai," ucap Fikri saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (6/1).

Bernada serupa, Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, kurs rupiah diperkirakan mau lanjut tertekan minggu depan. Pasalnya, ia melihat sentimen negatif melalui internal masih cukup bangkit. 

"Pasar lagi akan menghadapi rilis data inflasi AS akan diperkirakan masih akan agung maka sahaja minim lebih empuk pada 7%," kata Lukman.

Lukman memprediksi pergerakan rupiah dari pekan depan mau berada dekat rentang Rp 15.500-Rp 15.750 per dolar AS. Sementara perkiraan Fikri, pergerakannya berada dekat kisaran Rp 15.500-Rp 15.720 per dolar AS.

Sebagai informasi, nilai tukar rupiah mebopok 0,10% berprofesi Rp 15.632 per dolar AS cukup perdagangan Jumat (6/1). Sementara dalam sepekan, pebopokan rupiah tercatat sekelonggaran 0,38% daridemi level Jumat pekan lantas dekat Rp 15.573 per dolar AS.

Cek Berita beserta Artikel bahwa lain di Google News