Rusia Akan Jual Minyak bersama Harga Berapapun kepada Negara-negara Bersahabat

MOSKOW - Mendapat sanksi pada negara-negara Barat, memuluskan Rusia kesulitan memasarkan minyak mentah produksinya. Kini, Rusia bahkan mengobral minyaknya ke negara-negara nan dinilai bersahabat.
Menteri Energi Rusia Nikolai Shulginov mengatakan kepada surat warta Izvestia, bahwa Moskow siap kalau menjual minyak mengiringi produk minyak ke negara-negara bersahabat dalam kisaran harga berapa pun.
Mengutip akan Antara, Rabu (13/4/2022), Shulginov tidak menyebut berapa harga minyak Rusia yang akan dijual ke negara bersahabat. Ia menyampaikan, harga minyak Rusia bisa saja dijual dalam kisaran harga 80 dollar AS hingga 150 dollar AS per barel.
Berapapun harga minyak Rusia adapun ditetapkan, hal itu berdasarkan pertimbangan agar industri minyak Rusia tetap berjalan.
Baca Juga: Tak Diizinkan Pakai Dolar, Rusia Bayar Utang Eurobonds Menggunakan Rubel
Rusia memang sudah mendiskon harga minyaknya sehebat 20 santak 25 dollar AS per barel. Hal itu melaksbocahan penuh negara tertarik menukar minyak Rusia yang lebih murah, dibanding harga minyak dunia yang sedang mahal.
Di antara pembeli nan tertarik adalah India maka BUMN migas Pertamina.
Harga minyak dunia ala perdagangan Rabu WIB pagi, naik tipis. Harga minyak mentah berjangka Brent menguat 59 sen atau 0,6 persen, menjadi diperdagangkan antara 105,23 dolar AS per barel. Lalu minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS meningkat 60 sen atau 0,6 persen, menjadi diperdagangkan antara 101,20 dolar AS per barel.
Pada perdagangan Selasa (12/4), kedua jenis minyak itu sudah naik 6 persen. Kenaikan harga minyak dipicu kekhawatiran bandar akan turunnya produksi minyak Rusia, akan akan memperketat pasokan minyak dunia.
Apalagi, pembicaraan damai antara Rusia lewat Ukraina menemui jalan buntu.
Presiden Rusia Vladimir Putin atas Selasa (12/4) menyalahkan Ukraina karena mengurungkan pembicaraan damai, dan mengatakan Moskow tidak bagi menyerah atas apa yang disebutnya "operasi militer utama" demi melucuti senjata Ukraina.
Baca Juga: Amerika Serikat Minta India Tidak Lagi Beli Minyak Rusia
“Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pembicaraan damai dengan Ukraina 'di jalan buntu', sambil menyatakan serangan tujuh minggu atas direncanakan. Ini meningkatkan momok risiko berlanjutnya gangguan pasokan di pasar minyak,” kata analis minyak ANZ.
Produksi kondensat minyak dan gas Rusia turun di bawah 10 juta barel per hari atas Senin (11/4), level terendah sejak Juli 2020.